MTs Al Huda Ngrejeng - Siswa Klas IX MTs Al Huda Ngrejeng sejak Senin, 29 Pebruari 2016 diselenggarakan UAM Praktek salah satunya adalah mapel ketrampilan Prakarya (tata boga).yaitu membuatan kue khas kuliner daerah.
Pembuatan kue dilakukan langsung oleh peserta didik MTs Al Huda Ngrejeng di rumah masing-masing dengan dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah perkelompok 5 s.d 8 anak. Proses masak
dilakukan pada pagi harinya karena keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah ini serta dibimbing oleh Ibu Sholikah, S.Pd sebagai guru bidang mapel tersebut
Banyak variasi bentuk, warna, serta rasa sebagai produk nyata karya anak-anak didik ini sangat menyentuh hati. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari praktek Tata Boga ini selain daripada peningkatan kompetensi keterampilan bagi setiap anak juga memiliki dampak-dampak positif yakni mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan intensitas interaksi aktif antara peserta didik, dengan adanya proses kerjasama baik dari proses pembuatan makanan (kue), penyajian, hingga “nyicip-nyicip bersama” yang dilakukan pada
masing-masing kelompok.
Pada akhir kegiatan disampaikan pesan-pesan dari guru pembimbing serta dari bapak/ibu guru lain yang intinya adalah kesadaran diri akan adanya peningkatan kompetensi dalam memacu siswa untuk memberanikan diri tampil percaya diri (presentasi karya) serta kreativitas seluruh peserta didik untuk senantiasa mengembangkan bakat dan minat mereka untuk menyongsong masa depan yang yang lebih baik. (Ad MTs)
Pembuatan kue dilakukan langsung oleh peserta didik MTs Al Huda Ngrejeng di rumah masing-masing dengan dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah perkelompok 5 s.d 8 anak. Proses masak
dilakukan pada pagi harinya karena keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah ini serta dibimbing oleh Ibu Sholikah, S.Pd sebagai guru bidang mapel tersebut
Banyak variasi bentuk, warna, serta rasa sebagai produk nyata karya anak-anak didik ini sangat menyentuh hati. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari praktek Tata Boga ini selain daripada peningkatan kompetensi keterampilan bagi setiap anak juga memiliki dampak-dampak positif yakni mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan intensitas interaksi aktif antara peserta didik, dengan adanya proses kerjasama baik dari proses pembuatan makanan (kue), penyajian, hingga “nyicip-nyicip bersama” yang dilakukan pada
masing-masing kelompok.
Pada akhir kegiatan disampaikan pesan-pesan dari guru pembimbing serta dari bapak/ibu guru lain yang intinya adalah kesadaran diri akan adanya peningkatan kompetensi dalam memacu siswa untuk memberanikan diri tampil percaya diri (presentasi karya) serta kreativitas seluruh peserta didik untuk senantiasa mengembangkan bakat dan minat mereka untuk menyongsong masa depan yang yang lebih baik. (Ad MTs)
0 komentar:
Post a Comment